Aku lelah harus membuntut, mengalah, dan menyamakan pemikiran. Aku bukan seorang yang harus memilih, karna aku benci memilih, aku benci memilah dan membedakan suatu hal. Dalam pandanganku semuanya terlihat sama tanpa adanya pembeda. Biarkan saja segala kata berkoar dalam keseganannya. Tak lagi ingin aku berfikir tentang cara dan tindak yang harus aku lakukan agar semuanya seolah baik tanpa memperdulikan pemikiran dan keinginanku. Seolah aku mengerti akan keadaan yang memang sebenarnya tidak pernah aku inginkan.
Diamkan saja. Biar cinta mengalir dengan sendirinya. Ini semua bukan keinginan aku atau siapapun yang sedang silau dengan cinta. Semua karena waktu yang berputar menorehkan kisah tiap detiknya. Manusia diciptakan untuk berpasang-pasang. Bukankah demikian?. Hanya saja cara dan pembuka ceritanya saja yang berbeda. Waktu, tempat, tidak akan ada yang pernah bisa menebak dan menerka. Jalani saja hidup mengalir dengan sendirinya. Aku tahu masih banyak mereka-mereka yang menginginkan keberadaanku. Tak apa hilang satu. Semua membenarkan usaha yang aku lakukan agar segalanya baik. Aku lebih tenang dan nyaman dengan kegamangan yang sedikitnya sudah mulai berkurang. Ramai. Tak harus aku memilih sesuatu untuk mendapatkan arti kebersamaan. Segalanya akan didapat dengan mudah bila aku tetap menjadi sosok aku yang semula.
Diamkan saja. Biar cinta mengalir dengan sendirinya. Ini semua bukan keinginan aku atau siapapun yang sedang silau dengan cinta. Semua karena waktu yang berputar menorehkan kisah tiap detiknya. Manusia diciptakan untuk berpasang-pasang. Bukankah demikian?. Hanya saja cara dan pembuka ceritanya saja yang berbeda. Waktu, tempat, tidak akan ada yang pernah bisa menebak dan menerka. Jalani saja hidup mengalir dengan sendirinya. Aku tahu masih banyak mereka-mereka yang menginginkan keberadaanku. Tak apa hilang satu. Semua membenarkan usaha yang aku lakukan agar segalanya baik. Aku lebih tenang dan nyaman dengan kegamangan yang sedikitnya sudah mulai berkurang. Ramai. Tak harus aku memilih sesuatu untuk mendapatkan arti kebersamaan. Segalanya akan didapat dengan mudah bila aku tetap menjadi sosok aku yang semula.
Maaf. Benar-benar saya memohon maaf sebesarnya. Saya hanya ingin sedikitnya dimengerti dan dianggap. Seperti yang pernah anda ucap dengan gamblang saya artikan "Senang ditinggal, dilupakan, dibuang. Sendiri membutuhkan". Benar tidak enakkah?. Ini sungguh ada pada posisi saya. Bukan pada posisi anda. Pernahkah anda menganggap saya ada disaat anda sedang asyik bersama mereka-mereka?. Pernahkah saya meninggalkan anda disaat mereka-mereka sedang asyik dengan saya?. Terlalu banyak pemikiran yang harus saya fikirkan lagi demi menjaga perasaan anda. Disatu waktu, saya benar-benar merasa jatuh. DIBUANG. DIOPER. Seakan saya hanya penenang, penghibur disaat anda jengah dan sendiri.
Biar segalanya menunjuk pada keraguan dan pertanyaan yang sudah terpendam menggunung dalam pemikiran-pemikiran aneh yang membuat segalanya terlihat gila dan mengambang. :) with love
Aku-Perasaanku
0 comment:
Post a Comment